Rabu, 06 Januari 2010

BUKAN SEKEDAR CERITA (2)


Cerita ini nyata adanya yang juga dimuat dalam sebuah majalah internasional berbahasa arab ( saya lupa nama majalahnya ) tentang kebenaran hadis yang menyebutkan bahwa SHODAQOH ADALAH OBAT.
ceritanya demikian:
Dikisahkan seorang mahasiswa di Kairo, namanya Al Ghozali, suatu ketika mendapat surat dari kampungnya, yang menyebutkan bahwa ayahnya sakit keras dan Ghozali harus pulang kampung. Dengan pertimbangan birrul walidain, berbakti pada orangtua maka Ghozali pulang kampung. Tiba dirumahnya didapatinya ayahnya sedang sakit keras dan dikerumuni oleh banyak sanak kerabat. ada yang pegang2 n elus2 tangannya, kakinya, badannya pokoknya apasaja yang semuanya bertujuan menghibur dan memberi semangat pada si sakit.Melihat hal demikian maka Ghozali berpikir apa yang musti dilakukan agar memberi manfaat terhadap keadaan yang demikian. Ayahnya adalah seorang pedagang yang mempunyai toko didekat rumahnya, karena sakit maka toko milik ayahnya tersebut tidak buka untuk beberapa lama. Sejenak Ghozali berpikir, maka kemudian diputuskan bahwa karena ayahnya sudah banyak yang menunggui, Ghozali lebih baik membuka toko ayahnya agar bisa melayani masyarakat sekaligus mendapat penghasilan untuk berobat.Sesaat setelah ia membka toko, datanglah seorang pembeli pertama. Setelah menyebut beberapa barang yang dibutuhkan maka Ghozali menyiapkan seluruhnya dan diserahkan pada orang tersebut. Akan tetapi ternyata orang pertama tersebut belum membawa uang dan berjanj akan membayarnya nanti sore setelah pulang dari kerja dan mendapatkan uang. SEbagai mahasiswa yang cerdas , Ghozali teringat tentang sebuah hadis yang menyebutkan bahwa SHODAQOH BISA MENJADI OBAT. Maka spontan Ghozali mengatakan pada orang tersebut kira2 begini :" Sudahlah, tidah usah bayar untuk barag2 tersebut. Ini adalah shodaqoh dari keluarga saya. Kami sudah ikhlas" . waktu berjalan, beberapa saat kemudian terdengarlah suara yang memaggil dirinya. maka sangat terkejutlah Ghozali saat melihat ternyata ayahnya suah sembuh dan bisa berjalan menemui dirinya ditoko. SUBKHANALLOH, ALKHAMDULILLAH, ALLOHUAKBAR,.....

para pembaca, marikah kita renungkan cerita diatas, seberapakan kita telah membelanjakan harta kita dijalan Allah. Bahkan saya mengajak khususnya pada diri saya sendiri untuk menjadikan SHODAQOH ADALAH KEBUTUHAN KITA. Ada kerinduan bila dalam sehari kita belum memberikan shodaqoh kita, seberapapun, sekecil apapun
AMIENNNNN

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda